Shalat Rawatib: Macam-macam, Dasar Hadits dan Keutamaannya
(Kajian Menjelang Berbuka - Sabtu, 22 Maret 2025)
1. Pengertian Shalat Rawatib Shalat Rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu, baik sebelum (qabliyah) maupun sesudahnya (ba’diyah). Shalat ini dianjurkan untuk dilakukan secara rutin karena memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
2. Macam-Macam Shalat Rawatib Shalat Rawatib dibagi menjadi dua jenis:
Shalat Rawatib Muakkadah (Sangat Dianjurkan)
2 rakaat sebelum Subuh
2 atau 4 rakaat sebelum Dzuhur
2 rakaat setelah Dzuhur
2 rakaat setelah Maghrib
2 rakaat setelah Isya
Shalat Rawatib Ghairu Muakkadah (Tidak Terlalu Ditekankan)
2 rakaat sebelum Ashar
2 rakaat sebelum Maghrib
2 rakaat sebelum Isya
3. Dasar Hadis tentang Shalat Rawatib Banyak hadis shahih yang menjadi dasar anjuran shalat rawatib, di antaranya:
Keutamaan 12 Rakaat Rawatib Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang menjaga shalat sunnah dua belas rakaat dalam sehari semalam, maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim, no. 728)
Keutamaan 2 Rakaat Sebelum Subuh Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Dua rakaat sebelum shalat Subuh lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim, no. 725)
4. Keutamaan Shalat Rawatib Shalat Rawatib memiliki berbagai keutamaan, antara lain:
Mendapatkan rumah di surga – Sebagaimana disebutkan dalam hadis Ummu Habibah.
Menambah kesempurnaan shalat fardhu – Shalat Rawatib dapat menutupi kekurangan dalam shalat wajib.
Mendapatkan cinta dan rahmat Allah – Rasulullah ﷺ adalah contoh terbaik yang selalu menjaga shalat rawatib.
Terhindar dari api neraka – Hadis menunjukkan bahwa shalat sunnah dapat menjadi penyebab seseorang diselamatkan dari siksa neraka.
Keutamaan khusus pada shalat sunnah Fajr (Subuh) – Lebih baik dari dunia dan seisinya.
Shalat Rawatib adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan secara istiqamah. Keutamaannya sangat besar, termasuk mendapatkan rumah di surga dan perlindungan dari api neraka. Oleh karena itu, hendaknya kita berusaha untuk mengamalkannya sebagai bentuk ketakwaan dan kecintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Semoga Allah memberi kita taufik untuk senantiasa menjaga shalat rawatib. Aamiin.
Posting Komentar untuk "Shalat Rawatib: Macam-macam, Dasar Hadits dan Keutamaannya"