Kupas Tuntas Tafsir Al-Isra 73-75: Allah Menjaga Nabi dari Godaan Kompromi
Kajian ini menguraikan tema krusial tentang keteguhan hati (istiqamah) dalam memegang wahyu, bahkan ketika menghadapi tekanan dan godaan besar.
KH. Mafrukhi memulai dengan memaparkan konteks turunnya ayat ke-73.
Terjemah dan Tafsir Ayat 73
وَإِن كَادُوا۟ لَيَفْتِنُونَكَ عَنِ ٱلَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ لِتَفْتَرِىَ عَلَيْنَا غَيْرَهُۥ ۖ وَإِذًا لَّٱتَّخَذُوكَ خَلِيلًا
“Dan sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu (Muhammad) dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami; dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia.” (QS. Al-Isra’: 73)
"Ayat ini mengungkap plot dan upaya licik kaum kafir Quraisy untuk menggoyahkan pendirian Rasulullah SAW," jelas Kiai Mafrukhi. "Mereka mencoba bernegosiasi, menawar-nawar ajaran tauhid, dan meminta Nabi untuk 'melunakkan' sedikit saja wahyu yang diterimanya. Iming-imingnya adalah, jika Nabi mau berkompromi, mereka akan menerimanya sebagai sahabat setia."
Beliau menekankan bahwa kata "كَادُوا۟" (hampir) menunjukkan betapa serius dan kuatnya tekanan serta rayuan yang dilancarkan oleh kaum musyrikin saat itu.
Terjemah dan Tafsir Ayat 74
Kajian berlanjut pada ayat ke-74, yang menunjukkan peran penting perlindungan Allah SWT.
وَلَوْلَآ أَن ثَبَّتْنَٰكَ لَقَدْ كِدتَّ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْـًٔا قَلِيلًا
“Dan kalau Kami tidak memperteguh (hati)mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka.” (QS. Al-Isra’: 74)
"Di sinilah letak ishmah atau penjagaan Allah terhadap Nabi-Nya," lanjut Kiai Mafrukhi. "Allah menegaskan bahwa tanpa tathbit (peneguhan hati) dari-Nya, sifat manusiawi Nabi bisa saja 'hampir condong sedikit' kepada tawaran mereka."
Menurutnya, ayat ini adalah pelajaran penting bagi semua umat Islam. "Seorang Nabi yang ma'shum (terjaga) saja diteguhkan hatinya langsung oleh Allah. Apalagi kita? Ini menunjukkan bahwa untuk tetap istiqamah di atas kebenaran, kita mutlak membutuhkan pertolongan dan peneguhan dari Allah SWT," tegasnya.
Terjemah dan Tafsir Ayat 75
Pemaparan ditutup dengan penjelasan ayat ke-75, yang berisi ancaman keras atas tindakan kompromi terhadap wahyu.
إِذًا لَّأَذَقْنَٰكَ ضِعْفَ ٱلْحَيَوٰةِ وَضِعْفَ ٱلْمَمَاتِ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَكَ عَلَيْنَا نَصِيرًا
“Kalau terjadi demikian (kamu condong), benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda di dunia dan berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap Kami.” (QS. Al-Isra’: 75)
Kiai Mafrukhi menjelaskan, "Ini adalah peringatan yang sangat keras. Seandainya—dan ini tidak terjadi—Nabi Muhammad SAW berkompromi, siksanya akan dilipatgandakan di dunia dan akhirat. Mengapa? Karena semakin tinggi kedudukan dan ilmu seseorang, semakin besar tanggung jawabnya dalam menjaga kemurnian wahyu."
Beliau menyimpulkan bahwa ketiga ayat ini adalah benteng bagi para pendakwah dan setiap Muslim. "Jangan pernah gadaikan prinsip aqidah dan kebenaran wahyu hanya untuk mendapat ridha manusia, atau agar dakwah 'terlihat lebih ramah'. Godaan untuk kompromi akan selalu ada. Tugas kita adalah menyampaikan apa adanya dan memohon peneguhan hati dari Allah," pungkasnya.
Kajian yang berlangsung khidmat tersebut dihadiri puluhan jamaah dan ditutup dengan sesi tanya jawab serta doa bersama.


Posting Komentar untuk "Kupas Tuntas Tafsir Al-Isra 73-75: Allah Menjaga Nabi dari Godaan Kompromi"
Posting Komentar